Cari Blog Ini

Minggu, 15 September 2013

Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)

Dalam ilmu matematika bangun seperti kubus, balok, tabung, kerucut, limas, bola, dll merupakan bagian dari bangun ruang. dalam artikel kali ini saya akan coba ulas tentang rumus bangun ruang yang ada di dalam ilmu matematika seperti rumus kubus, rumus tabung, rumus kerucut, rumus limas. untuk mengetahui luas dan volume masing-masing bangun ruang.
Bangun ruang sedikit agak berbeda dari bangun datar dalam menentukan rumus nya yang tegantung dari bentuknya bangun masing-masing karena secara umum bentuk dari bangun ruang adalah 3 dimensi yang mempunyai isi berbeda dengan bangun datar yang hanya 2 dimensi. Mungkin untuk lebih detailnya silahkan di simak penjelasan singkatnya di bawah ini :


1. KUBUS
bangun kubus Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Bangun kubus mempunyai ketentuan :
  • Terdapat 6 (enam) buah sisi yang berbentuk persegi dengan masing-masing luasnya sama
  • Terdapat 12 (dua belas) rusuk dengan panjang yang sama
  • Semua sudut bernilai 90 derajat atau siku-siku
  • Rumus Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk (rusuk pangkat 3)
  • Rumus Keliling Kubus = 12 x rusuk
  • Rumus Luas Permukaan Kubus = 6 x rusuk x rusuk
  • Luas salah satu sisi = rusuk x rusuk

2. BALOK
balok Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Bangun balok mempunyai ketentuan :
  • Rumus Volume Balok = p x l x t (sebenarnya sama dengan kubus, hanya saja kubus memiliki semua rusuk yang sama panjang).
  • Luas Permukaan Balok = 2 x {(pxl) + (pxt) + (lxt)}
  • Keliling Balok = 4 x (p + l + t)
  • Diagonal Ruang = Akar dari (p kuadrat + l kuadrat + t kuadrat)

3. TABUNG
tabung 150x150 Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Rumus luas tabung /silinder = luas alas + luas tutup + luas selimut atau ( 2 x phi x r x r) + (phi x d x t)
Rumus Volume tabung = luas alas x tinggi atau luas lingkaran x t
4. KERUCUT
kurucut Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Luas Kerucut = luas alas + luas selimut
Volume Kerucut = 1/3 x phi x r x r x t

5. LIMAS
limas Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Luas Limas = luas alas + jumlah luas sisi tegak
Volume Limas = 1/3 luas alas tinggi sisi

6. BOLA
bola 150x150 Rumus Bangun Ruang (Kubus, Tabung, Kerucut, Limas)
Bangun bola mempunyai ketentuan :
  • Rumus Volume Bola = 4/3 x phi x jari-jari x jari-jari x jari-jari
  • Rumus Luas Bola = 4 x phi x jari-jari x jari-jari atau 4 x phi x r2
  • Phi = 3,14 atau 22/7

naskah drama PERTEMPURAN 10 NOVEMBER

Pada tanggal 17 agustus 1945, telah dicetuskan sebagai kemerdekaan INDONESIA. Akan tetapi para sekutu tidak menerima kemerdekaan INDONESIA, jauh dari ibukota Batavia terjadi sebuah perlawanan kecil yang di lakukan rakyat Surabaya di kenal PERTEMPURAN 10 NOVEMBER. Mengorbankan seluruh jiwa raga mereka demi tanah air tercinta, walaupun hanya menggunakan senjata sederhana di tangan mereka. Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti cerita berikut ini :

Season I
(mbok iyem masuk sambil jualan jamu, di susul oleh tukidi, dan tukiyem)
Mbok iyem         : “jamu….jamuuuu,jamune mbak”!!!
Tukiyem              : “jamu pegel linune, mbak…”
Mbok iyem         : “enggeh, mbak”!!
Tukidi                 : (lari-lari seperti orang kebingungan sambil membawa kentongan)
Mbok iyem         : “cak..cak, ono opo sih cak? Kok mblayu…mblayu koyok di uber setan.” (ekspresi kaget dan bingung)
Tukidi                 : “iki lho ning, sekutu teko maneh ape menjajah suroboyo.” (lari-lari sambil memanggil warga dengan kentongannya)
Pejuang              : “(lari-lari sambil membawa bamboo runcing) “MERDEKA….MERDEKA”!!!
(suara pesawat terbang sekutu sedang berkeliaran di atas hotel yamato)
Tukidi                 : “ayo ngumpul…ngumpul.” (tukidi kebingungan untuk mengumpulkan warga demi menghindari serangan sekutu).
Pejuang                               : “ayo cepetan, sekutu wis teko nang hotel yamato.” (para pejuang melihat bendera sekutu telah berkibar di atas hotel yamato).
Mbok iyem         : “ayo wis cepetan nang hotel yamato, sekutu selak teko nang hotel yamato.” (mbok iyem berlari sambil mengangkat barang dagangannya, dengan tergesa-gesa).
Tukidi                    : “maju….!!!”
Pejuang                               : “SEKALI MERDEKA TETEP MERDEKA.”
Mbok iyem         : “ALLAHUAKBAR.”
Tukiyem             : “Merdekaaaaaaaaa…..!!!”
(semua pemain masuk dengan bergiliran)

                Seluruh rakyat Surabaya bersama-sama saling bahu-membahu dalam menghadapi penjajah, mereka berjuang tanpa pamrih, dan tanpa kenal lelah demi cita-cita tanah air tercinta serta tumpah darah. Kebahagiaan mereka adalah merdeka dari penjajahan di atas bumi pertiwi yang kita cintai bersama. Satu demi satu pejuang Indonesia gugur di medan perang hanya untuk membela tanah air, mereka tidak pernah mengharap tanda jasa.

Season II
                Dengan semangat 45 mereka terus maju ke medan tempur untuk menggapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Mari kita ikuti perjuangan mereka :
(kapten Donald dan kapten Smith masuk dengan di susul oleh kapten Mallaby)
A.W.S Mallaby   : “pasukan….” (dengan ekspresi marah dia bertanya kepada pasukannya).
Gorden Smith    : “siap kapten…” (maju dengan perasaan gugup).
A.W.S Mallaby   : “bagaimana keadaan pasukan kita, sudah siap apa belum? Dalam merebut Kota Surabaya.”
Kapten Donald  : “lapor kapten pasukan sudah siap….”!!
A.W.S Mallaby   : “Gorden Smith….”
Gorden Smith    : “yes srrr….” (sambil memberi hormat).
A.W.S Mallaby   : “bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?”
Gorden Smith    : “pasukan sudah siap kapten, tinggal menunggu perintah!!!”
A.W.S Mallaby   : “kapten Donald….”
Kapten Donald  : “siap kapten…” (sambil memberi hormat)
A.W.S Mallaby   : “sekarang kita berangkat menghadapi para pribumi Surabaya.”
Kapten Donald  : “siap kapten….”
Gorden Smith    : “pasukan majuuuu…..!” (dengan di iringi genderang perang yang mereka bawa, sekutu berangkat menuju hotel yamato)
(semua pemain masuk)


               

Suara dentuman peluru-peluru dan bom sekutu menghiasi kota Surabaya, asap bom menyebar kemana-mana. Pejuang Surabaya terus maju tak gentar dengan para penjajah, seruan panjang para pejuang tuk memperoleh kemerdekaan semakin kuat membasahi setiap keringat yang keluar. Tiap tetes darah yang mereka tumpahkan demi menggapai kemerdekaan yang sejati.

Season III
                Sementara itu kesibukan di dalam gubernuran, gubernur lagi sibuk memikirkan serangan agresi sekutu. Bersamaan dengan itu datanglah utusan dari sekutu yang mau menawarkan kesepakatan damai…untuk tahu kelanjutannya mari kita ikuti ceritanya :
(gubernur suryo masuk di ikuti oleh musrifah)
Musrifah              : “ampun gusti gubernur, nuwun sewu.”
Gubernur  S        : “ada apa?”
Musrifah              : “wonten tamu, gusti…!!!”
Gubernur S         : “tamu dari mana ?”
Musrifah              : “sangking kompeni, gusti…”
Gubernur S         : “dimana tamunya? Suruh masuk.”
Gorden Smith    : “good morning, Gubernur.”
Gubernur S         : “morning kapten, wot hepen?”
Kapten Donald  : “sebelumnya kami minta maaf, tuan gubernur!!!”
Gorden Smith    : “tujuan kami kesini adalah untuk mengantarkan surat dari Kapten Brigjen Mallaby.”
Gubernur S         : “surat apa kapten?” (gubernur suryo membacanya sambil terkaget-kaget dengan mata melotot). “APA…?” (gubernur suryo mengelus dada sambil marah kepada kompeni)
Kapten Donald  : “bagaimana tuan gubernur?”
Gorden Smith    : “apakah tuan mau bergabung dengan kompeni?” (dengan raut wajah, berharap gubernur suryo menerima tawaran mereka)
Gubernur S         : “TIDAK….!!!” (gubernur marah-marah sambil menyobek surat dari kompeni)
Kapten Donald  : “baik lah, nanti gubernur akan tau akibatnya.” (dengan kesal kompeni mengancam gubernur suryo dan meninggalkan gubernuran)
Gubernur S         : “musrifah….”
Musrifah              : “inggih, gusti gubernur…..”
Gubernur S         : “kamu sebarkan kepada seluruh AREK-AREK suroboyo untuk melawan setiap agresi penjajah yang mau menguasai bumi pertiwi kita.”
                Akhirnya perlawanan AREK-AREK suroboyo mencapai puncaknya dengan mengobarkan semangat PERJUANGAN untuk mempertahankan kota Surabaya, di sisi lain suara lantang semangat kemerdekaan sedang bergemuruh di setiap pojok-pojok kota Surabaya. MERDEKA….MERDEKA…!!! siapakah pengobar semangat itu?

BUNG TOMO :
Bismillahirrahmanirrahim…..
MERDEKA….!!!
Saudara-saudara di Indonesia, penduduk kota Surabaya, bersiaplah, keadaan genting, saya peringatkan jangan mulai menembak, baru kalau kita di tembak, mari kita ganti dengan menyerang mereka. Lebih baik hancur lebur daripada tidak,
MERDEKA !!!
Semboyan kita tetap,
MERDEKA ATAU MATI !!!
Sebab, ALLAH berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian.”
ALLAHUAKBAR…..ALLAHUAKBAR….ALLAHUAKBAR !!!
MERDEKA…………..MERDEKA…………MERDEKA…….. !!!
(sambil di iringi pidato dari bung tomo, peperangan berlangsung sengit antara para pejuang kemerdekaan dan para penjajah yang akhirnya di menangkan oleh para pejuang kita)


Dengan di iringi semangat yang di kobarkan dalam sanubari setiap AREK-AREK suroboyo, akhirnya para penjajah berhasil di kalahkan dalam PERTEMPURAN 10 NOVEMBER.
*

Sekian
Peristiwa 10 November 1945 telah lama berlalu . hari itu berada jauh di belakang kita sekarang . namun patutlah kita kenang jasa mereka semua . pejuang kemerdekaan tidak kenal namanya . beliau pejuang yang patut selalu kita kenang . belajar dan belajar untuk sebuah cita-cita . cita-cita adalah satu bagian dari para pendahulu kita . para pejuang berkorban, jiwa dan raga untuk tanah air ini .
AYO !!! MARILAH KITA BERSAMA-SAMA BERSATU DALAM SEBUAH BARISAN PANJANG MENUNAIKAN TUGAS KEWAJIBAN KITA SEBAGAI PUTRA PUTRI BANGSA.

TEKS DRAMA” PALAGAN AMBARAWA”

Scene I
Latar: Markas TKR
Narator:
Perjuangan heroik rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaannya sungguh tidak bisa diabaikan begitu saja, mereka bahu membahu  untuk berperang melawan  siapa saja yang ingin merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Suatu hari di Markas TKR…
Kol. Sarbini: ( berjalan mondar-mandir) hufth…(menghembus nafas) “saya ini merasa heran…”
Kol. Suharto: “ Mengapa anda heran bung?”
Kol. Sarbini:” Apa yang sebenarnya belanda mau dari  negara ini?”
Kol. Isdiman:” Tentunya  sumber daya alam dan tenaga kerja kita yang melimpah”( ekspresi yakin)
Kol. Sarbini:” Betul…(duduk) tetapi apa kurang kaya mereka ? Selama  tiga setengah abad  menjajah, segala  kekayaan kita di ambil oleh mereka…”(ekspresi sunguh)
Kol. Suharto: “ Dan sekarang… mereka kembali berusaha untuk menjajah kita lagi..”
Kol. Isdiman:” Kemerdekaan harus dipertahankan, jangan sampai apa yang anda katakan terjadi.”
Kol. Sarbini:”  Oh  iya…(berdiri) kemarin saya dapat berita bahwasanya di beberapa daerah perlawanan-perlawanan sudah dimulai, dan saat ini posisi Belanda dan NICA ada di Pulau Jawa.” (duduk)
(tiba-tiba datanglah seorang prajurit  muda yang bernama Oni, membawa kabar)
Prajurit: “Assalamualaikum”(suara lantang)
Sarbini& suharto: “waalaikumussalam”(serempak)
Kol. Suharto: (bangkit dari tempat duduk) “ silahkan duduk,ada keperluan apa Bung Oni?”
Prajurit: (duduk)” begini pak, saya dapat berita bahwasanya Belanda dan NICA telah mendarat di magelang tadi pagi”
 Kol. Isdiman:”lalu?”
Prajurit: “Mereka datang untuk mengurus tawanan perang dan tentara jepang di Jawa Tengah, dan mereka berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik indonesia. Namun…. Mereka melanggar janjinya, semua tawanan perang dipersenjatai dan melakukan penyerangan pak”
Kol. Suharto: (duduk) “memang keterlaluan mereka( geram) , berjanji tetapi diingkari…”
Kol. Sarbini: (berdiri) “Kalau begitu kita berangkat ke magelang,  lakukan pengawasan sebelum mereka bertindak lebih jauh.”
Prajurit:” siap pak!” (tangan hormat badan tegak)
Kol. Sarbini: “ Isdiman kamu saya tugaskan sebagai pemimpin pasukan, laksanakan!!!( tegas)
Kol. Isdiman: “Siap laksanakan!”(memberi hormat)
Scene II
Latar: Markas Belanda di Magelang
Narator: Tentara-tentara Belanda sedang beristirahat termasuk para tawanan, mereka tidak menyadari bahwa keberadaan mereka dipantau oleh TKR .
Kolonel Isdiman yang mendapat laporan tentang rencana jahat Belanda segera mengomandoi Pasukan TKR untuk menyerang demi mempertahankan kemerdekaan dari  siasat busuk Belanda dan NICA.
Brigadir Bethel: “ Tipuan kita berjalan lancar, sekarang kita punya pasukan tambahan dari para tawanan”(berbangga)
Ajudan Richard: “ hahaha, ide komandan memang  brilliant. Pribumi disini mudah sekali kita bohongi.
Brigadir Bethel: “Tetapi kita tetap harus berwaspada! Jangan sampai  pribumi-pribumi itu  mengagalkan rencana kita.”(berlalu meninggalkan ajudan)
Ajudan Richard: “ Hei kalian berdua!(memanggil tentara)
 Tentara 1&2:” Hormat!” (memberi hormat)
Ajudan Richard: “ Bagaimana keadaan markas ,apakah aman?”
Tentara 1:” sejauh ini masih aman”
Tentara 2:” belum ada tanda-tanda dari  orang-orang pribumi.”
Ajudan Richard: “Bagus, lanjutkan kerja kalian…”(berlalu meninggalkan tentara)
(beberapa saat kemudian, suara tembakan  memecah suasana
 Tentara belanda: (berlari) “ kita diserang!!!, lari…lari!!!”
Bethel: ( panik)”kurang ajar pribumi!!!, semuanya cepat bergerak kita sudah dikepung!!!”
(Pasukan Belanda dan NICA lari  dari markas, markas diduduki oleh Pasukan TKR)
Kol.Suharto: “Saudara sekalian kita sudah berhasil mengusir mereka dari Magelang, tapi kita harus selalu mengikuti mereka kalau perlu kita desak terus mereka, MERDEKA!!!”(tangan diangkat sambil mengepal)
 Seluruh TKR: (mengangkat tangan sambil dikepal) “MERDEKA!!!”

Scene III
Latar: dekat rel kereta ambarawa
Narator: Pasukan Belanda  mundur sampai ke Ambarawa, namun disana mereka juga telah dihadang oleh pasukan TKR lainnya. Belanda mengadakan perlawanan, pimpinan TKR Letkol. Isdiman gugur tertembak, TKR menghentikan perlawanan sementara waktu.
(terjadi baku tembak antara Belanda dan TKR, pimpinan TKR tertembak.  Pasukan belanda melarikan diri.)
Kol. Sarbini: (menghampiri jenazah Isdiman) “Innalilahi wa inna ilaihi roji`un”
Prajurit 1:” bagaimana pak, pemimpin kita telah gugur padahal  perang baru dimulai?(bingung)
Sudirman: (merangkul prajurit) “sudahlah, kita tidak boleh terlalu larut dalam duka, ini sudah menjadi ketentuan gusti Alloh. (berdiri) Patah tumbuh hilang berganti,rawe-rawe rantas, malang-malang putung.
Kol. Suharto: (memanggil dua prajurit)” Kalian berdua urus jenazah Pak Isdiman”
Prajurit 2,3: Mengangguk) :”siap laksanakan!”(membawa jenazah Isdiman)
Sudirman:”Saya siap menjadi pemimpin menggantikan pak Isdiman, dari pada kita terus menerus hanyut dalam suasana ini sementara musuh dibiarkan berlari
 Kol. Sarbini: “Baiklah dirman, jika tekadmu sudah bulat, lalu strategi apa yang akan  saudara gunakan?”
Sudirman: “Dalam situasi separti ini, ditambah  keadaan Ambarawa yang dikelilingi hutan-hutan, pastilah Belanda akan mudah kita kepung  karena medan seperti ini sudah menjadi makanan sehari-hari Pasukan TKR, oleh karena itu kita akan kepung dan jepit mereka di suatu wilayah sehingga mereka terdesak dan mundur. Strategi ini  bernama’Supit Urang’.”
Kol. Sarbini:” Strategi yang hebat, kita akan lancarkan serangan esok subuh, ketika mereka  terbuai dengan dinginnya malam”
 Sudirman: “ Siap laksanakan!”
Scene IV
Latar: medan peran
Narator: Letusan tembakan sebagai tanda dimulai penyerangan  terdengar tepat jam 4.30. Pasukan TKR yang telah bersiap di seluruh penjuru ambarawa mulai merayap, desingan peluru  meriuhkan suasana, ditambah lemparan granat yang bertubi-tubi, Belanda dan NICA semakin terdesak dan mundur.
(BAKU TEMBAK SENJATA TERJADI)
Ambarawa berhasil Dibebaskan, mulai saat itu peristiwa tersebut dinamakan ‘Palagan Ambarawa, dan Tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.

SEKIAN

Sabtu, 07 September 2013

Sejarah Pertempuran Medan Area

Sejarah Pertempuran Medan Area- Pada tanggal 9 November 1945, pasukan sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jendral T.E.D. Kelly mendarat di Sumatera Utara yang diikuti oleh pasukan NICA. Pemerintah Republik Indonesia di Sumatera Utara memperkenankan mereka untuk menempati beberapa hotel yang terdapat di kota Medan, seperti hotel de Boer, Grand Hotel, Hotel Astoria dan hotel-hotel lainnya. Selanjutnya mereka ditempatkan di Binjai, Tanjung Lapangan. Sehari setelah mendarat, Tim RAPWI mendatangi kamp-kamp tawanan yang ada di Medan atas persetujuan Gubernur M. Hasan. Kelompok itu langsung dibentuk menjadi Medan Batalyon KNIL



Dengan adanya kekuatan itu, ternyata bekas tawanan menjadi arogan dan sewenang-wenang sehingga memancing munculnya insiden. Insiden pertama terjadi tanggal 13 Oktober 1945 di Jalan Bali, Medan. Insiden itu berawal dari ulah penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih. Akibatnya hotel itu diserang dan dirusak oleh kalangan pemuda. Dampak dari insiden itu menjalar ke beberapa kota lain seperti Peatang Siantar, dan Brastagi.

Pada tanggal 10 Oktober 1945, dibentuk TKR Sumatera Timur dengan pemimpinnya Achmad Tahir. Selanjutnya diadakan pemanggilan bekas Giyugun dan Heiho ke Sumater Timur. Disamping TKR , terbentuk juga badan-badan perjuangan yang sejak tanggal 15 Oktober 1945 menjadi Pemuda Republik Indonesia Sumatera Timur dan kemudian berganti nama menjadi Pesindo.

Setelah dikeluarkannya Maklumat Pemerintah tentang terbentuknya partai-partai politik pada bulan November 1945, di Sumatera dibentuk lascar-laskar partai. PNI memiliki laskar yang bernama Nasional Pelopor Indonesia (Napindo), PKI mempunyai Barisan Merah, Masyumi mempunyai laskar Hisbullah dan Parkindo mendirikan pemuda Parkindo.

Sementara itu pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu Inggris memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di daerah-daerah pinggiran kota Medan. Sejak saat itu nama Medan Area menjadi terkenal. Inggris bersama NICA melakukan aksi terhadap unsur-unsur Republik Indonesia di Medan. Bahakan pada tanggal 10 Desember 1945, mereka berusaha menghancurkan konsentrasi TKR di trepes. Aksi tersebut tentu saja mendapat perlawanan yang sengit dari pemuda Medan.

Dengan terjadinya peristiwa seperti itu, Brigadir Jendral T.E.ED. Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata yang mereka miliki dan jika tidak akan ditembak mati. Pada bulan April 1946 tentara sekutu Inggris sudah mulai mendesak Pemerintah Republik Indonesia di Medan. Gubernur, Markas Besar Divisi TKR dan Walikota pindah ke Pematang Siantar. Inggris pun kahirnya menduduki kota Medan.

Pada tanggal 10 Agustus 1946, diselenggarakan pertemuan di Tebibg Tinggi antara para komando yang berjuang di Medan yang memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komando Resimen itu terdiri atas empat sektor, dan tiap sektor dibagi atas empat subsector. Tiap sektor berkekuatan satu batalyon. Markas komando Resimen berkedudukan du Sudi Mengerti, Trepes. Dibawah komando itulah mereka meneruskan perjuangannya.