ini contoh soal yg aku dapat dr web lain waktu mau olimpiade :)
7. Diketahui P = { pembagi 12 } . Banyaknya himpunan bagian yang mempunyai 4 anggota adalah …
Jawab :
P = { 1, 2, 3, 4, 6, 12 }, maka banyaknya anggota himpunan P atau n(P) = 6, banyaknya himpunan bagian dari P yang mempunyai 4 anggota, sama dengan kombinasi yang terdiri 4 unsur dari 6 unsur yang berbeda tersebut.
Catatan : Bedakan banyaknya semua himpunan bagian dari P adalah 2n(P)
10. Rumus fungsi dari grafik pada gambar di bawah ini adalah
Jawab :
Perhatikan grafik fungsi linear berikut :
f(x) = mx + c , dimana m = gradien , dan c sebagai konstanta
Grafik fungsi f(x) memotong Sumbu-Y di titik (0, c).
maka dari soal tersebut diperoleh c =1 dan
Jadi f(x) = 3x +1 (D)
11. Suatu fungsi f(x) = x2 + 4x -5 , memiliki daerah asal { x |-6 ≤ x ≤ 2 , x ε R }, maka daerah hasil
Fungsinya adalah …
Jawab :
Analisa soal terlebih dahulu ! Apakah nilai x pembuat fungsi f(x) = x2 + 4x -5 bernilai minimum
termasuk anggota Domain fungsi tersebut atau tidak ? yaitu, , karena x= -2 termasuk anggota Domain fungsi , maka hitung nilai minimum (paling kecil) dari fungsi itu yaitu,
f(-2) = (-2)2+ 4(-2) – 5 = 4 -8 -5 = -9 .
selanjutnya hitung nilai fungsi untuk nilai x =-6 dan x=2 .
f(-6) = (-6)2+ 4(-6) -5 = 36 – 24 – 5 =7 , sedangkan f(2) = 22 +4(2) -5 = 4 +8 -5 = 7.
Jadi daerah hasil fungsi untuk domain tersebut adalah { f(x) | -9 ≤ f(x) ≤ 7 , f(x) anggota R } (A)
12. Diketahui suatu rumus fungsi adalah f(x) = ax + b . Jika nilai f(3) = 8 , dan f(-2) = -7 , maka
Nilai a dan b berturut-turut adalah ….
Jawab :
Ini jenis soal rutin nyatakan secara eksplisit nilai dari f(3) dan f(-2), diperoleh dua persamaan
Linear yang simultan, selanjutnya gunakan salah satu metode eliminasi atau substitusi untuk
mendapatkan nilai-nilai a dan b seperti berikut ini :
f(3) = 3a + b = 8
f(-2)= -2a + b = -7 - (dikurangi)
———————————
5a = 15
a = 3 dan b = 8 -3a = 8 – 3.2 = 8 – 6 = 2
Jadi nilai a = 3, dan b = 2
14. Kakak mempunyai 60 kereleng yang berwarna merah, kuning , dan hijau. Jika kelereng merah
berbanding jumlah kereleng adalah 4 : 15 , dan kelereng kuning berbanding jumlah kereleng
adalah 2 : 5 , banyak kereleng hijau adalah …. butir .
Jawab :
Buatlah rasio nya sama ! JK : Jumlah Kelereng, M : jumlah kelereng merah, K : jumlah kelereng kuning,
H : jumlah kelereng hijau.
M : JK = 4 : 15 , sedangkan K : JK = 2 : 5 = 6 : 15, karena jumlah rasionya = 15, maka
H : JK = 5 : 15
17. Tiga orang satpam bertugas jaga malam. Satpam A ditugaskan empat hari sekali, satpam B
Enam hari sekali, dan satpam C seminggu sekali. Jika mereka bertugas pertama kali pada tanggal
25 Maret 2009, pada tanggal berapakah mereka akan bertugas bersama-bersama untuk kedua kalinya ?
Jawab :
Soal ini penerapan dari KPK tiga bilangan 4, 6, dan 7 , dalam bentuk soal cerita .
Hitung KPK dari 4 dan 6 adalah 12 , selanjutnya cari KPK dari 12 dan 7 ? Karena FPB dari 12 dan 7 adalah 1, maka KPK dari 12 dan 7 adalah 7 x 12 = 84.
Dengan demikian KPK dari 4, 6, 7 adalah 84. Sehingga 84 hari setelah tanggal 25 Maret 2009 mereka akan bertugas bersama-sama untuk kedua kalinya.
84 – ((31- 25) + 30 + 31) = 84 – 67 = 17, dimana 31 adalah jumlah hari pada bulan Maret dan Mei
30 adalah jumlah hari pada bulan April
Jadi pada tanggal 17 Juni 2009 , mereka akan bertugas bersama-bersama untuk kedua kalinya.
22. Tiga buah bilangan cacah, bilangan pertama sama dengan sepertiga dari jumlah kedua bilangan yang lain, bilangan kedua sama dengan setengah jumlah kedua bilangan yang lain, dan bilangan ketiga sama dengan enam lebih besar dari bilangan pertama.
Maka hasil jumlah ketiga bilangan tersebut adalah ….
Jawab :
Misalkan ketiga bilangan cacah tersebut adalah a , b, dan c .
Ditanyakan : a + b + c = …?
Nyatakan soal cerita tersebut ke dalam kalimat matematika yang membentuk tiga persamaan linear simultan.
a = 1/3 ( b + c ) ………………………… 1)
b = 1/2 ( a + c ) ………………………… 2)
c = a + 6 ………………………… 3)
Tentukan salah satu metode yang tepat untuk menyelesaikan sistem persamaan linear 3 variabel ini.
Dengan metode substitusi persamaan 2) dan 3) ke persamaan 1) diperoleh :
a = 1/3 [ 1/2 ( a + c ) + a + 6 ]
a = 1/3 [ 1/2 ( a + a + 6 ) + a + 6 ]
a = 1/3 [ 1/2 ( 2a + 6 ) + a + 6 ]
a = 1/3 (a + 3 + a + 6 )
a = 1/3 ( 2a + 9 )
3a = 2a + 9
a = 9 maka, c = a + 6 = 9 + 6 = 15 , dan b = 1/2 (a + c ) = 1/2 ( 9 + 15 ) = 12
Jadi bilangan-bilangan cacah tersebut adalah 9 , 12 , dan 15
Sehingga Jumlah ketiga bilangan tersebut = 9 + 12 + 15 = 36
23. Hasil dari adalah…
Jawab :
24. Bentuk rasional dari adalah ….
Jawab :
Bentuk rasional yaitu
bentuk
, bedakan dengan
bilangan Rasional , ini
bukan bilangan Rasional tapi bilangan Irrasional .
Ubah
bilangan yang berada di dalam tanda akar tersebut ke dalam bentuk pecahan
biasa, lalu nyatakan kesamaan pecahan itu dalam bentuk bilangan kuadrat ! 25. Rumus suku ke-n dari barisan ; adalah ….
Jawab :
- Untuk soal pilihan ganda kita dapat mencoba satu persatu (try and error) mana dari pilihan jawaban yang memenuhi dengan mensubstitusi nilai n = 1, 2, 3, 4, …. atau n anggota bilangan Asli.
- Jika harus merumuskan suku ke-n barisan itu, perhatikan barisan itu ! Barisan tersebut berbentuk pecahan dengan pembilangnya tetap yaitu 1 , selanjutnya fokus kita merumuskan barisan bilangan sebagai penyebutnya yaitu; 2 , 4, 8, 16 , …. Ini disebut barisan geometri.
Suku ke-1 = 2 = 21
Suku ke-2 = 4 = suku ke-1 x 2 = 2 x 2 = 22
Suku ke-3 = 8 = suku ke-2 x 2 = 22 x 2 = 23
Suku ke-4 = 16 = suku ke-3 x 2= 23 x 2 =24
Suku ke-n= . = 2n
Jadi Rumus suku ke-n barisan tersebut adalah
26. Jumlah 10 suku pertama dari barisan 4 , 7, 10 , 13 ….. adalah ….
a. Jumlah 10 suku pertama dari barisan tersebut yaitu, 4+7+10+13+16+19+22+25+28+31= 175
b. Dengan Rumus
Barisan ini termasuk barisan Aritmetika
dengan suku ke-1 a = 4 , dan beda = b = 7 – 4 = 10 – 7 =3
maka, Sn = 1/2 . n ( 2.a + (n – 1) b)
S10 = 1/2 .10 ( 2.4 + (10 – 1) 3) = 5 ( 8 + 27 ) = 5 x 35 = 175.
27. Jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan 2x2 + 3x – 5 = 0 , maka x1 + x2 = ….
a. Cara dengan menggunakan rumus
Jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan ax2 + bx + c = 0 , maka x1 + x2 = -b/a . dan
x1 . x2 = c /a
Berdasarkan soal tersebut diperoleh a = 2 , dan b = 3 , sehingga x1 + x2 = -3/2
b. Cara dengan mencari nilai x1 dan x2 yang merupakan akar-akar dari 2x2 + 3x – 5 = 0 , kemudikan jumlahkan .
Dengan memfaktorkan bentuk 2x2 + 3x – 5 = (2x+ 5)(x –1) = 0
2x + 5 =0 , atau x – 1= 0 x1=-5/2 atau x2 = 1 , maka nilai x1 + x2 = -5/2 + 1 = -3/2
SOAL-SOAL GEOMETRI
31. Nilai y pada gambar di bawah adalah ….
Jawab :
Soal ini tergolong rutin , gunakan konsep kesebangunan segitiga-segitiga.
Untuk memudahkan perhitungan, berikan nama titik2 sudut bangun tersebut seperti dibawah ini :
Perhatikan segitiga
ABC sebangun
dengan segitiga ADE , ( sd-sd-sd ), akibatnya
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. (tuliskan sisi-sisi yang memuat EC
yaitu AE)
10 + y = 15, maka y = 5
32.
Pada gambar diatas, besar sudut BCD = ….
Jawab :
Kita cari hubungan sudut BCD dengan sudut-sudut yang diketahui tidak ada hubungan sama sekali, kecuali kita buat (konsruksi) garis tertentu sehingga terbentuk adanya hubungan sudut-sudut seperti tampak berikut ini :
Buat garis l melalui titik B sejajar k dan m sehingga memotong segmen garis CD di titik E.
Sehingga besar sudut ABE = sudut BAG = 400, karena besar sudut ABC = 300, maka besar sudut CBE= 100.
Besar sudut CEF = besar sudut EDH = 800 (pasangan sudut sehadap)
Perhatikan segitiga CBE !
Besar sudut BCE + sudut CBE = sudut CEF (ingat sudut luar segitiga CBE)
Besar sudut BCE = besar sudut CEF – besar sudut CBE
Besar sudut BCD = 800 – 100 = 700
33. Perhatikan gambar berikut !
Luas jajargenjang pada gambar ABCD 288 cm2. Jika panjang AB = 36 cm , dan panjang BF = 18 cm, maka keliling jajargenjang ABCD adalah ……
Jawab :
Karena segiempat ABCD adalah jajargenjang, maka
panjang AB = CD, panjang AD = BC, sehingga untuk menghitung keliling
jajargenjang ABCD tinggal menghitung panjang AD sebagai berikut :
Perhatikan segitiga ABD !Luas segitiga ABD = 1/2 luas jajargenjang ABCD
1/2 x AD x BF = 1/2 x 288
1/2 x AD x 18 = 144
AD = 144/9
AD = 16
Keliling jajargenjang ABCD = 2 x( AB + AD) = 2 x ( 36 + 16 ) = 2 x 52 = 104 cm
34. Perhatikan gambar berikut !
Pada gambar diatas panjang DE adalah ….
Jawab :
Pada soal seutuhnya titik D tidak ada, keterangan E titik tengah ED atau BE garis berat tidak ada !
Jadi kita klaim bahwa titik D disitu dan E titik tengah AD, sehingga bisa kita hitung panjang AD .
Kita hitung dengan pendekatan luas daerah segitiga yang diketahui panjang sisi-sisinya atau dikenal dengan Formula Heron’s dimana s = 1/2 keliling segitiga
S = 1/2 ( 30 + 28 + 26 ) = 15 + 14 + 13 = 42
Luas segitiga ABC =
1/2 x BC x AD =
1/2 x 28 x AD =
14 x AD =
14 x AD = 6 x 7 x 2 x 4
AD = 6 x 4, maka panjang DE = 1/2 x AD = 1/2 x 24 = 12 cm
35. Perhatikan gambar berikut !
Segitiga ABCD siku-siku di B . Maka panjang garis berat BD adalah ….
Jawab :
anjang garis berat yang ditarik dari salah satu titik sudut segitiga sembarang dapat dihitung apabila panjang ketiga sisi segitiga diketahui. Dengan teorema pythagoras diperoleh panjang AC = 17 cm
Sedikitnya ada tiga type pola berpikir pebelajar matematika dalam menjawab soal seperti ini
- Type Pertama yang selalu mengandalkan hapalan rumus, ini kelompok bimbel-bimbel yang membekali siswanya dengan rumus-rumus praktis, siap pakai dalam menjawab berbagai kasus soal. Pertanyaan yang mendasar seberapa lama dan kuat memori otak manusia harus mengingat kasus dan rumus ?? Manakala rumus yang berkaitan dengan soal yang ada tidak ingat alias lupa, menyerahlah tanpa usaha lain (tidak sedikit type pebelajar seperti ini) .
Pada sembarang segitiga ABC , jika BD adalah garis yang memotong AC di titik D, dimana AD = b1 dan DC = b2 , maka berlaku hubungan :
BD2 x AC = b2 c2 + b1 a2 – b1.b2.AC
Berdasarkan soal tersebut karena BD garis berat, titik D ditengah-tengah AC sehingga, b1= 7,5 dan
b2= 7,5 . dengan demikian
BD2. 17 = 7,5 x 152 + 7,5 82 – (7,5 x 7,5)17
BD2 . 17 = 7,5( 152 + 82 ) – 7,52 x 17
BD2 . 17 = 7,5 x 172 – 7,52 x 17
BD2 = 17. 7,5 – 7,52
BD2 = 2 x 7,52 – 7,52
BD2 = 7,52
BD = 7,5 cm
- Type kedua , selalu cerdas dan tak kenal menyerah dalam memjawab soal, walaupun tak ingat atau mengenal rumus stewart tersebut . Type pebelajar seperti ini yang smart (cerdas) selalu menggunakaan pengalaman belajarnya dalam memecahkan masalah.
Buat garis tinggi dari titik B tegak lurus AC dititik E, dan misalkan panjang EC = x , maka
DE = 7,5 – x , AE = 17 – x .
Perhatikan segitiga AEB , berdasarkan teorema Pythagoras berlaku hubungan :
BE2 = AB2 – AE2
BE2 = 152 – (17 – x)2 ……………………………………………………… (1
sedangkan pada segitiga CEB berlaku hubungan
BE2 = BC2 – CE2
BE2 = 82 – x2 ……………………………………………………….. (2
Dari persamaan (1 dan (2 diperoleh :
152 – (17 – x)2 = 82 – x2
152 – 172 + 2. 17x – x2 = 82 – x2
2 . 17x = 82 + 172 – 152
2 . 17x = 64 + 289 – 225
2 . 17x = 64 + 64
17x = 64
x = 64/17, sehingga BE2 = 82 – (64/17)2
Perhatikan segitiga BED siku-siku E , maka berdasarkan teorema Pythagoras
BD2 = BE2 + DE2
BD2 = 64 – (64/17)2 + (17/2 – 64/17)2
BD2 = 64 + (17/2)2 – 2 x (17/2) (64/17)
BD2 = 64 + (17/2)2 – 64
BD2 = (17/2)2, jadi panjang BD = 17/2 = 7,5 cm
Selain cara ini, dapat juga dicari dengan mengunakan kesebangunan segitiga-segitiga !
- Type yang ketiga, type yang memiliki pola berpikir sangat cerdas (very smart), karena soalnya segitiga siku-siku di B, maka yang dilakukan membuat lingkaran yang berpusat di titik D dan panjang jari-jari DA, sehingga lingkaran tersebut akan melalui titik A, B , dan C. Seperti berikut
Karena D pusat lingkaran , sudut ABC adalah sudut keliling lingkaran yang menghadapi busur setengah lingkaran (diameter) dan besarnya 900, dengan demikian lingkaran ini sudah memenuhi kriteria soal , sehingga panjang BD = panjang DA = panjang CD = 17/2 =7,5 cm.
36. Lihat gambar !
Diketahui PQ = PR = 20 cm dan PU = 12 cm, maka panjang TU adalah ….
Jawab :
Lengkapi gambar dengan data-data yang diketahui seperti berikut :
Gunakan Kesebangunan segitiga-segitiga, ada tiga segitiga yang sebangun tetapi gunakan segitiga yang panjang sisi-sisinya diketahui . Perhatikan segitiga PUQ sebangun dengan segitiga TUR (sd-sd), akibatnya :
Jadi panjang TU = 6 cm.
37. Lihat gambar ! Pada lingkaran berikut titik O adalah pusat lingkaran.
besar sudut BOC = 1260.
Maka besar sudut ABC adalah ….
Jawab:
Ini soa rutin sudut ABC adalah sudut keliling yang menghadapi busur AC. Temukan besar sudut pusat yang menghadap busur AC yaitu sudut AOC.
Besar sudut AOC =1800 – besar sudut BOC = 1800 – 1260 = 540
Besar sudut ABC = 1/2 x besar sudut AOC = 1/2 x 540 = 270
38. Tiga kaleng cat yang berdiameter 10 cm diikat dengan seutas tali seperti pada gambar berikut:
Maka panjang tali minimal untuk mengikat kaleng cat tersebut adalah ….
Jawab :
Ini soal klasik artinya sejak penulis dibangku SMP , bahkan pernah diujikan dalam seleksi Ujian masuk perguruan Tinggi Negeri . Ini soal mencari panjang garis singgung persekutuan luar antara dua lingkaran dan panjang busur-busur lingkaran.
Langkah awal tentukan dan beri nama titik-titik pusat ketiga lingkaran serta titik-titik singgungnya.
Buat garis penghubung ketiga pusat lingkaran dan jari-jari ke titik-titik singgungnya seperti gambar berikut :
Jika K , L, dan M adalah titik-titik pusat
lingkaran, maka segitiga KLM adalah segitiga sama sisi dengan panjang
sisi-sisinya sama dengan panjang diameter lingkaran. Dan diketahui bahwa besar
sudut-sudut dalam segitiga sama sisi 600.
Perhatikan
segiempat AKMF, BKLC, dan DLME adalah persegipanjang yang kongruen. Sehingga
panjang AF = panjang KM = panjang BC = panjang KL = panjang DE = panjang LM =
panjang diameter.Besar sudut pusat AKB = besar sudut pusat CLD = besar sudut pusat EMF = 3600 – (900+900+60)= 1200.
Dengan demikian panjang garis luar yang melilit ketiga lingkaran yang bersinggungan tersebut
Jika d = panjang diameter lingkaran, maka dapat ditulis:
= 3 x d + π d = d ( π + 3) Gunakan rumus ini untuk panjang diameter lingkaran yang sama !!
Jadi panjang tali minimal yang mengikat ketiga kaleng cat = 10 ( 3,14 + 3) = 10 x 6,14 = 61,4 cm
42. Panjang diagonal ruang sebuah balok yang berukuran 5 cm x 4 cm x 3 cm adalah … cm.
Jawab :
Untuk memudahkan buat sketsa gambar balok berikut ukuran-ukurannya!
AG adalah salah satu diagonal ruang balok ABCD.EFGH
Perhatikan segitiga ABC siku-siku di B, maka menurut teorema Pythagoras
AC2 = 52 + 42 = 41
Perhatikan segitiga ACG siku-siku di C, maka
Jadi panjang diagonal ruangnya adalah cm
44. Lihat tabel berikut !
Nilai Ujian
|
4
|
5
|
6
|
8
|
10
|
Frekuensi
|
20
|
40
|
70
|
a
|
10
|
Jawab:
Frekuensi artinya banyaknya data tunggal dari tabel tersebut, misalnya nilai 4 ada sebanyak 20.
Dalam matematika nilai rata-rata dirumuskan sebagai berikut :
SOAL-SOAL PELUANG
47. Sekumpulan kartu yang bernomor 1, 2, 3, 4, …, 10 diambil secara acak. Berapakah peluang terambilnya kartu bernomor prima ?
Jawab :
Dari redaksi soal tersebut kartu yang diambil satu.
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} , maka n(S) = 10. Dan misalkan kejadian terambilnya kartu bernomor prima adalah A = { 2, 3, 5, 7 }, maka n(A) = 4.
Jadi peluang terambilnya kartu bernomor prima adalah
48. Suatu huruf dipilih secara acak dari huruf-huruf pembentuk kata “ K R A K A T A U “, berapakah peluang bahwa kartu yang dipilih adalah huruf A ?
Jawab :
Misalkan ruang sampelnya adalah S={ K, R, A, K, A, T, A, U }, maka n(S)= 8
Jika A adalah kejadian terpilihnya kartu huruf “A”, maka P(A) = 3/8
49. Suatu kotak berisi 5 kelereng merah dan 3 kelereng putih. Dua kelereng diambil satu persatu, dan kelereng pertama yang diambil dikembalikan lagi ke dalam kotak. Peluang terambilnya kelereng pertama dan kedua berwarna merah adalah …
Jawab :
Misalkan A adalah kejadian terambilnya kelereng pertama berwarna merah, dan
Misalkan B adalah kejadian terambilnya kelereng kedua berwarna merah.
Karena kelereng pertama yang diambil dikembalikan lagi ke dalam kotak, maka kejadian A dan B dikatakan dua kejadian yang saling bebas, artinya terjadinya atau tidak terjadinya kejadian A tidak akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian B.
Sehingga peluang terambilnya kelereng pertama dan kedua berwarna merah ditulis :
P ( A dan B) = P(A) x P(B) = 5/8 x 5/8 = 25/64
50. Sebuah pabrik mempunyai karyawan 2.000 orang. Jika kemungkinan karyawan tidak hadir 0,03 maka banyaknya karyawan yang tidak hadir adalah …
Jawab :
Ini soal Frekuensi Ekspektasi (frekuensi harapan)
Banyaknya karyawan yang tidak hadir = Peluang tidak hadir x banyaknya karyawan
= 0,03 x 2.000 = 60 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar