MANFAAT MEMPELAJARI SEJARAH
Agustus 14, 2007, 10:03 am
Filed under: Tak Berkategori
Filed under: Tak Berkategori
Manfaat mempelajari sejarah adalah:
1.Kegunaan edukatif
kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia yang belajar dari sejarah.
belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yangdialaminya sendiri,
melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.
smentara itu, pengalaman yangbaik justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
2.Kegunaan inspiratif
kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.
untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.
3.Kegunaan rekreatif
kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif.
pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
1.Kegunaan edukatif
kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia yang belajar dari sejarah.
belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yangdialaminya sendiri,
melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.
smentara itu, pengalaman yangbaik justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
2.Kegunaan inspiratif
kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.
untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.
3.Kegunaan rekreatif
kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif.
pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
MANFAAT BELAJAR SEJARAH
MANFAAT BELAJAR SEJARAH
Pengajaran sejarah yang diberikan di sekolah bukan hanya sekedar untuk mendapatkan nilai tetapi pengajaran sejarah secara formal tersebut mempunyai arti yang luas dan mendalam. Dalam kehidupan masyarkat sejarah mempunyai arti dan peran penting sebab dengan belajar sejarah akan menjadikan kita bijaksana, terhibur, berwawasan luas, memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan berguna jika ada kaitannya dengan masyarakat secara timbal balik. Sehingga, sejarah harus berguna bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan sejarah itu sendiri. Menurut Nugroho Notosusanto dan Louis Gotschalk guna sejarah dibagi menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu guna edukatif, guna instruktif, guna inspiratif, dan guna rekreatif.
1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran)
· Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap
manusia. Kejadian yang telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya.
· Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan menjadi petunjuk dalam berperilaku.
Contoh :
Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998 membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia.
2. Fungsi dan Guna Inspiratif
Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta didengarnya.
Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan. Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang masa lampau yang dapat mengilhami perjuangan kita sekarang.
Contoh :
· Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan bangsa
· Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa.
3. Fungsi dan Guna Instruktif
Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses pembelajaran kepada subjek belajar.
Contoh :
· Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan dengan baik.
· Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk menyampikannya
4. Fungsi dan Guna Rekreatif
- Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu.
- Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana yang lalu.
Contoh :
Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani-Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan disana dengan berbagai peninggalan kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup, kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa lampau.
Selain keempat guna tersebut sejarah juga dapat sebagai Alat Politik Penguasa
Yaitu bahwa Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim (sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa terutama rezim totaliter.
Pengajaran sejarah yang diberikan di sekolah bukan hanya sekedar untuk mendapatkan nilai tetapi pengajaran sejarah secara formal tersebut mempunyai arti yang luas dan mendalam. Dalam kehidupan masyarkat sejarah mempunyai arti dan peran penting sebab dengan belajar sejarah akan menjadikan kita bijaksana, terhibur, berwawasan luas, memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan berguna jika ada kaitannya dengan masyarakat secara timbal balik. Sehingga, sejarah harus berguna bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan sejarah itu sendiri. Menurut Nugroho Notosusanto dan Louis Gotschalk guna sejarah dibagi menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu guna edukatif, guna instruktif, guna inspiratif, dan guna rekreatif.
1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran)
· Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap
manusia. Kejadian yang telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya.
· Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan menjadi petunjuk dalam berperilaku.
Contoh :
Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998 membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia.
2. Fungsi dan Guna Inspiratif
Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta didengarnya.
Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan. Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang masa lampau yang dapat mengilhami perjuangan kita sekarang.
Contoh :
· Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan bangsa
· Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa.
3. Fungsi dan Guna Instruktif
Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses pembelajaran kepada subjek belajar.
Contoh :
· Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan dengan baik.
· Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk menyampikannya
4. Fungsi dan Guna Rekreatif
- Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu.
- Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana yang lalu.
Contoh :
Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani-Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan disana dengan berbagai peninggalan kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup, kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa lampau.
Selain keempat guna tersebut sejarah juga dapat sebagai Alat Politik Penguasa
Yaitu bahwa Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim (sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa terutama rezim totaliter.
e. Satono
kartodirjo sejarah adalah ada 2 pengertian sejarh yaitu sebgai subyektif adalah
bentuk yang disusun oleh penulis sebagai uraian atau cerita sehingga memuat
unsur-unsur perasaan dan isi pikiran penulis atau pengarang. Sedangkan dalam
arti objektif adalah kejadian atau peristiwa itu sendiri secara keseluruhan
yang terlepas dari unsur-unsur subyektif para penulisnya.
Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itu membuat siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah (tidak seperti profesi lain seperti dokter, guru, wartawan dll) asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara : (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu lain dan (4) perkembangan dalam metode sejarah.
Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Selain mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau. Ada setidaknya dua sikap terhadap sejarah setelah mengetahui masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak. Melestarikan karena manganggap masa lampau itu penuh makna.
Sejarah sebagai pendapat. Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang berkembang di Amerika ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah : (1) konsensus dan (2) konflik. Konsensus karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap kompromistis; sebaliknya konflik karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah.
Sejarah sebagai profesi. Banyak profesi yang berkenaan dengan kesejarahan, diantaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, penulis dan peneliti sejarah.
1. Fungsi
Ekstrinsik
Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, sejarah sebagai ilmu
memiliki fungsi ekstrinsik. Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah
fungsi edukatif. Fungsi edukatif sejarah mencakup :
·
Pendidikan nalar (penalaran)
Mempelajari sejarah secara kritis, atau menulis sejarah
secara ilmiah, akan mendorong meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan.
Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Pertama, sejarah sebagai
ilmu menjelaskan latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Ternyata penyebab
terjadinya suatu peristiwa tidak hanya satu faktor, melainkan beberapa faktor
yang saling berkaitan (kekuatan sejarah). Contoh, terjadinya Peristiwa G 30
S/PKI 1965. Berarti sejarah mendidik orang berpikir plurikausal (multidimensional)
(multidimensional), bukan berpikir monokausal. Kedua, sejarah sangat
memperhatikan waktu (kronologis-diakronis). Berarti sejarah mendidik kita
memiliki daya nalar untuk memperhatikan waktu dalam menjalani kehidupan (wal
ashri). Ketiga, sejarah harus ditulis berdasarkan fakta. Akan tetapi tidak
setiap sumber memuat fakta, dan tidak setiap fakta adalah fakta sejarah.
Berarti sejarah mendidik kita untuk memiliki daya nalar yang dilandasi oleh
sikap kritis.
·
Pendidikan moral
Sejarah syarat dengan pendidikan moral, karena sejarah
mengungkap peristiwa yang pada dasarnya memuat dua sifat, yaitu baik dan buruk,
benar dan salah, berhak dan tidak berhak, cinta dan benci, dan lain-lain.
·
Pendidikan kebijakan/kebijaksanaan
Peristiwa atau masalah tertentu, baik secara tersurat
maupun tersirat menunjukkan adanya kebijakan atau kebijaksanaan.
Kebijakan/kebijaksanaan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan bahan
acuan dalam menghadapi kehidupan di masa kini. Berarti sejarah memiliki fungsi
pragmatis.
·
Pendidikan politik
Sejarah mengandung pendidikan politik, karena peristiwa
tertentu menyangkut tindakan politik atau kegiatan bersifat politik.
·
Pendidikan mengenai perubahan
Sejarah adalah proses yang menyangkut perubahan. Pada
dasarnya kehidupan manusia terus berubah, walaupun kadar perubahan dari waktu
ke waktu tidak sama. Perubahan itu terjadi karena disengaja atau tidak
disengaja.
·
Pendidikan mengenai masa depan
Dengan mempelajari sejarah secara baik dilandasi oleh
sikap kritis, akan dapat memprediksi, bagaimana kira-kira kehidupan di masa
depan. (“Sejarah pedoman untuk membangun masa depan”).
·
Sejarah sebagai ilmu bantu
Fungsi edukatif sejarah juga ditunjukkan oleh sejarah
sebagai ilmu bantu. Sejarah sebagai pengetahuan dan ilmu dapat membantu
menjelaskan permasalahan yang dikaji oleh ilmu-ilmu lain (antropologi,
sosiologi, ekonomi, politik, hukum, dll.).
Guna Belajar
Sejarah
“Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada
gunanya”.
“Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua
peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah
itu perlu”.
Demikian potongan kalimat yang terdapat pada
buku Pengantar Ilmu Sejarah karya Prof.Dr.Kuntowijoyo guru besar sejarah UGM.
Kalimat tersebut telah memberikan kesan yang sangat mendalam bagi penulis
ketika mengikuti kuliah Pengantar Ilmu Sejarah di jurusan pendidikan sejarah
Universitas Negeri Medan di bawah bimbingan Dra.Lukitaningsih,M.Hum. Dari
sanalah penulis mencoba untuk lebih menjiwai ilmu sejarah. Secara bertahap
terus berusaha meyakinkan diri bahwa ilmu sejarah itu penting dan menarik untuk
dikaji.
Secara gasir besar Kuntowijoyo menjelaskan
bahwa belajar sejarah berguna secara intrinsik dan estrinsik. Secara intrinsik
maksudnya bahwa belajar sejarah berguna sebagai ilmu pengetahuan. Sementera
guna secara ekstrinsik maksudnya adalah sumbangan ilmu sejarah di luar sebagai
ilmu pengetahuan. Karena kenyataan yang kita saksikan bahwa sejarah ada
dimana-mana. Tulisan ini akan lebih menfokuskan perhatian pada guna belajar
sejarah secara ekstrinsik.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Moral
Berbeda dengan pendidikan moral secara umum
yang cenderung berbicara benar-salah atau seperti sastra dalam menyampaikan
pesan-pesan moral yang sangat tergantung dengan imajinasi pengarang. Maka
sejarah harus lebih menekankan pada upaya mengungkap fakta.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Penalaran
Setelah belajar sejarah seseorang diharapkan
tidak tidak akan berpikir monokausal, pikiran yang selalu menyatakan bahwa
penyebab suatu peristiwa itu hanya satu. Sebagai contoh kasus penulisan sejarah
G30S yang dalam pelajaran di sekolah biasanya dituliskan dengan G30S/PKI.
Seolah memberikan pesan tersirat kepada pembaca bahwa dalang di balik peristiwa
tersebut hanyalah PKI. Padahal kajian sejarah belakang ini menunjukkan bahwa
PKI bukanlah dalang tunggal di balik peristiwa. Kalaupun ada data yang
menunjukkan keterlibatan PKI, tapi dia tidak sendiri.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Politik
Sejarah sebagai pendidikan politik
dimaksudkan agar setiap warga negara mengenal ideologi negara serta memahami
hak dan kewajibannya. Dengan memahami sejarah, diharapkan akan mampu melahirkan
sikap yang lbih arif dan bijak dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Kebijakan
Tak bisa dibayangkan akan bagaimana jadinya
kalau seandainya sebuah kebijakan yang diambil tanpa memiliki argumentasi
historis yang kuat. Boleh jadi sejumlah kesalahan yang pernah terjadi pada masa
lalu akan terulang kembali. Oleh karenanya kebijakan apapun yang akan diambil
hendaknya terlebih dahulu melakukan kajian evaluasi terhadap
kebijakan-kebijakan yang pernah diambil sebelumnya.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Masa Depan
Dibeberapa universitas megara maju, seperti
Amerika, History for the Future
sudah diajarkan. Kendati ini bukanlah tugas pokok, karena tugas pokok sejarah
adalah melakukan rekonstruksi terhadap masa lampau. Namun barangkali sejarah
juga bisa memberikan prediksi terhadap masa depan berdasarkan trend yang ada
selama ini.
ü Sejarah Sebagai Pendidikan Keindahan
Sejarah hendaknya tidak dipahami dengan
sesuatu yang kaku dan kering dari nilai-nilai estetis. Ketika kita melakukan
refleksi terhadap masa lampau, serta menyaksikan seluruh peninggalannya,
sejatinya akan mampu membuka hati dan perasaan kita terhadap keindahan masa
lalu. Dari jiwa estika kita akan mampu memahami kondisi masa lampau lebih dalam
lagi. Ornamen bangunan seolah mengisahkan sesuatu pada kita, gerak tarian
tradisinal juga seolah sedang bercerita pada kita tentang masa lalu.
ü Sejarah Sebagai Ilmu Bantu
Seorang yang sedang belajar sosiologi atau
antropologi yang tidak belajar sejarah akan terheran-heran mengapa begitu
banyak Tionghoa yang kaya di Indonesia. Ada banyak kenyataan sosial yang kita saksikan hari ini, harus dipelajari lewat
proses kedatangan mereka ke Indonesia, dan itu menjadi ranah kajian sejarah.
ü Sejarah Sebagai Latar Belakang
Seorang aktivis partai politik tidak akan
mampu meraih simpati suatu masyarakat tanpa mengetahui latar belakang
masyarakat tersebut sehingga akan mempermudah dalam proses interaksi. Dengan
mengetahui latar belakang suatu masyarakat maka kita akan mampu menetapkan
sikap yang lebih bijak sesuatu karakter masyarakat tersebut.
ü Sejarah Sebagai Rujukan
Para pemimpin
besar dunia biasanya selalu menjadikan sejarah sebagai rujukan dalam menentukan
langkah. Lihat saja para ulama yang seringkali menceritakan perang badar dalam
ceramah-ceramahnya. Dengan harapan bahwa jumlah yang sedikit bukanlah penentu
utama kemenangan, tapi ada banyak faktor lain. Atau Presiden Clinton yang
sering mengingatkan orang pada Kennedy, karena keduanya sama-sama muda dan dari
partai yang sama.
ü Sejarah Sebagai Bukti
Di Era Reformasi sekarang ini kita dapat
menggunakan sejarah Orde Baru yang dinilai sangat korup akan berakibat sangat
fatal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena cepat atau lambat
akan dapat menelantarkan rakyat banyak. Sehingga mendorong munculnya gerekan
perlawanan dari rakyat terhadap pemrintahan yang sedang berkuasa.
Uraian di atas kiranya bisa menjadi sedikit
argumentasi bagi kita betapa belajar sejarah itu perlu. Dan tak layak dianggap
sebagai pelajaran pelengkap apalagi pelajaran pinggiran di sekolah. Karena
darinya kita akan belajar untuk mampu bersikap bijak dalam hidup.
- Memberikan Kesadaran Waktu
Kesadaran waktu yang dimaksud ialah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga sebagai kesadaran akan adanya gerak sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan
2. Memberi Pelajaran
Sejarah memberikan pelajaran, sering kita mendengar ucapan:” belajarlah dari sejarah”. Dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa, kita akan bercermin dan menilai peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan keberhasilan/prestasi dan peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan kegagalan. Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa lampau, baik yang positif maupun negatif dijadikan hikmah. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan kita tingkatkan, sebaliknya untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan masa silam tidak terulang lagi. Dengan ini jelas bahwa sejarah memberikan pelajaran yang dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya. Pepetah Jawa mengatakan “mikul dhuwur mendem jero”.
Sejarah memberikan pelajaran, sering kita mendengar ucapan:” belajarlah dari sejarah”. Dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa, kita akan bercermin dan menilai peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan keberhasilan/prestasi dan peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan kegagalan. Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa lampau, baik yang positif maupun negatif dijadikan hikmah. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan kita tingkatkan, sebaliknya untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan masa silam tidak terulang lagi. Dengan ini jelas bahwa sejarah memberikan pelajaran yang dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya. Pepetah Jawa mengatakan “mikul dhuwur mendem jero”.
3.
Sumber Inspirasi
(Ilham)
Inspirasi berarti memberikan ilham atau semangat yang berkaitan dengan pelajaran sejarah tentang semangat nasionalisme dan patriotisme. Dapat juga dikatakan sejarah berfungsi untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air. Fungsi sejarah ini sangat disadari terutama dalam hal yang disebut nation building misalnya ingin melestarikan nilai-nilai perjuangan 1945 seperti persatuan dan kesatuan, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, semangat gotong royong dan sebagainya. Dengan demikian, belajar sejarah akan memperkukuh rasa kebangsaan, cinta bangsa, dan tanah air.
Inspirasi berarti memberikan ilham atau semangat yang berkaitan dengan pelajaran sejarah tentang semangat nasionalisme dan patriotisme. Dapat juga dikatakan sejarah berfungsi untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air. Fungsi sejarah ini sangat disadari terutama dalam hal yang disebut nation building misalnya ingin melestarikan nilai-nilai perjuangan 1945 seperti persatuan dan kesatuan, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, semangat gotong royong dan sebagainya. Dengan demikian, belajar sejarah akan memperkukuh rasa kebangsaan, cinta bangsa, dan tanah air.
4.
ARTI PENTING DAN KEGUNAAN SEJARAH
ARTI PENTING DAN KEGUNAAN SEJARAH
1. Memberikan Kesadaran Waktu History is a continuity and change (Prof.Wertheim) Kesadaran waktu adalah suatu kesadaran bahwasannya kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu.
2. Memberikan Pelajaran yang baik Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa lalu, baik yang positif maupun negatif memberikan pelajaran agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi. Sejarah mendidik kita supaya bertindak bijaksana” ( Kong Fu-tse ) “Histori ist Magistra Vitae” artinya “sejarah bermanfaat sebagai guru yang baik. ( Cicero )
3. Memperkokoh Rasa Kebangsaan ( Nasionalisme ) Suatu bangsa terbentuk disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar bersama di masa yang akan datang. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia tersebut, menjadi ingatan kolektif yang dapat menimbulkan rasa solidaritas dan mempertebal semangat kebangsaan.
Jas Merah : “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”
Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa pahlawannya.(Ir. Soekarno)
” To study history is to built history,”artinya mempelajari sejarah untuk membangun sejarah” (Arnold Toynbee).
4. Memberikan Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian suatu Bangsa. Dengan mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa. David Gordon berpendapat bahwa sejarah merupakan pengalaman kolektif suatu bangsa pada masa lalu. Apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diidolakan sebagai pahlawan menjadi sumber identitas bersama.
5. Sejarah sebagai sumber inspirasi. Sejarah berupaya merekam aktifitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan. Today should be better than yesterday, tomorrow should be better than today .
6. Sejarah sebagai sarana rekreatif. Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi sumber bacaan mengasyikkan karena merupakan kisah nyata yang menarik dengan gaya bahasa yang memikat. Karya sejarah yang demikian dapat menghibur karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan.
1. Memberikan Kesadaran Waktu History is a continuity and change (Prof.Wertheim) Kesadaran waktu adalah suatu kesadaran bahwasannya kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu.
2. Memberikan Pelajaran yang baik Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa lalu, baik yang positif maupun negatif memberikan pelajaran agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi. Sejarah mendidik kita supaya bertindak bijaksana” ( Kong Fu-tse ) “Histori ist Magistra Vitae” artinya “sejarah bermanfaat sebagai guru yang baik. ( Cicero )
3. Memperkokoh Rasa Kebangsaan ( Nasionalisme ) Suatu bangsa terbentuk disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar bersama di masa yang akan datang. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia tersebut, menjadi ingatan kolektif yang dapat menimbulkan rasa solidaritas dan mempertebal semangat kebangsaan.
Jas Merah : “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”
Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa pahlawannya.(Ir. Soekarno)
” To study history is to built history,”artinya mempelajari sejarah untuk membangun sejarah” (Arnold Toynbee).
4. Memberikan Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian suatu Bangsa. Dengan mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa. David Gordon berpendapat bahwa sejarah merupakan pengalaman kolektif suatu bangsa pada masa lalu. Apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diidolakan sebagai pahlawan menjadi sumber identitas bersama.
5. Sejarah sebagai sumber inspirasi. Sejarah berupaya merekam aktifitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan. Today should be better than yesterday, tomorrow should be better than today .
6. Sejarah sebagai sarana rekreatif. Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi sumber bacaan mengasyikkan karena merupakan kisah nyata yang menarik dengan gaya bahasa yang memikat. Karya sejarah yang demikian dapat menghibur karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan.
Langkah langkah apa saja yang ditempuh untuk meningkatkan kesadaran sejarah ?
1.
Banyak Membaca buku
referensi sejarah yang benar.
2. Banyak bertanya dengan orang-orang saksi sejarah.
3. Meneliti dan juga menulis atas peristiwa-peristiwa penting dalam hidup
4. Banyak belajar atas segala sesuatu yang terjadi .
2. Banyak bertanya dengan orang-orang saksi sejarah.
3. Meneliti dan juga menulis atas peristiwa-peristiwa penting dalam hidup
4. Banyak belajar atas segala sesuatu yang terjadi .
Dengan mengisyafi bahwa
kehidupan umat manusia di dunia ini senantiasa terkait dengan
peristiwa-peristiwa kesejarahan yang nyata, faktual dan berguna bagi
pengembangan manusia sekarang dan yang akan datang.
1.
Melihat benda/peninggalan
sejarah. Misalnya ; musium, tempat bersejarah, membaca buku ttg sejarah.
2. Memperhatikan hasil pembangunan atau modernisasi adalah wujud proses yang memiliki keterkaitan dengan masa lampau (sejarah), sehingga kita terkesan menghargai pembangunan masa lalu.
3. Mulailah berfikir bahwa segala yang ada berawal dari yang tidak ada. proses itu adalah 'sejarah'
2. Memperhatikan hasil pembangunan atau modernisasi adalah wujud proses yang memiliki keterkaitan dengan masa lampau (sejarah), sehingga kita terkesan menghargai pembangunan masa lalu.
3. Mulailah berfikir bahwa segala yang ada berawal dari yang tidak ada. proses itu adalah 'sejarah'
coba jawab ach..
sedari usia dini, packaging kesejarah-an perlu dibenahi. Misal : mengemasnya dengan cerita2 beserta gambar/media peraga yg memang mudah dipahami oleh daya tangkap sbg standarnya. tp masih dlm koridor yg edukatif atraktif informatif.
mengintensifkan anak usia dini mengenal sejarahnya dg mengunjungi museum yg dikemas sesuai dg usia mereka plus hiburan yg sesuai tema sejarah.
menceritakan sejarah bkn seperti mendongeng. mungkin dg cara yg lbh kondusif membuat mereka jg terlibat di dlm cerita itu, misal : mengajukan pertanyaan yg menarik
memfilmkan, membukukan dg tambahan gambar menarik, sosialisasikan ditambah hiburan menarik, websitekan dg menarik, dll masih banyak cara menumbuhkannya, sulit memang.. tapi dg kreatifitas & inovasi anak muda sekarang smuanya pst memungkinkan itu terwujud...
sedari usia dini, packaging kesejarah-an perlu dibenahi. Misal : mengemasnya dengan cerita2 beserta gambar/media peraga yg memang mudah dipahami oleh daya tangkap sbg standarnya. tp masih dlm koridor yg edukatif atraktif informatif.
mengintensifkan anak usia dini mengenal sejarahnya dg mengunjungi museum yg dikemas sesuai dg usia mereka plus hiburan yg sesuai tema sejarah.
menceritakan sejarah bkn seperti mendongeng. mungkin dg cara yg lbh kondusif membuat mereka jg terlibat di dlm cerita itu, misal : mengajukan pertanyaan yg menarik
memfilmkan, membukukan dg tambahan gambar menarik, sosialisasikan ditambah hiburan menarik, websitekan dg menarik, dll masih banyak cara menumbuhkannya, sulit memang.. tapi dg kreatifitas & inovasi anak muda sekarang smuanya pst memungkinkan itu terwujud...
Mengapa konsepsi waktu dalam dimensi sejarah hanya dimiliki oleh manusia yang berbudaya?
karena manusia yang berbudaya
adalah manusia yang menghargai waktu, waktu adalah pedang, bila kau bisa
menggunakannya maka akan bermanfaat bagimu, akan tetapi bila kau tidak bisa
memanfaatkannya maka akan mencelakai dirimu sendiri. waktu dari setiap saat dan
diseluruh dunia sama 1X24 jam, oleh karena itu manusia yang berbudaya pasti
menpunyai konsep waktu yang sama, akan tetapi dalam menggunakan waktunya
berbeda. waktu tidak bisa kembali, waktu terus berjalan dari mulai hitungan nol
dan terus sampai sekarang, dan sejarah adalah harus berdasarkan waktu dan fakta
yang jelas, serta memiliki nilai kebenaran yang akurat.
ARTI PENTING SEJARAH
Posted on 21
Oktober 2010
Setiap bangsa pasti memiliki
sejarahnya sendiri. Tetapi hanya sebagian kecil dari seluruh bangsa di dunia
ini yang mengerti dan memahami sejarahnya. Oleh karena itu, kesadaran sejarah
pada suatu masyarakat hendaknya mendapat perhatian, sehingga masing – masing
individu dalam suatu masyarakat sadar dan memahami akan perjalanan sejarah
bangsanya sendiri.
Kesadaran sejarah merupakan suatu dimensi historis, dimensi itu memuat konsepsi wakytu yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh manusia yang berbudaya, karena hanya manusia yang bebudayalah yang dapat mengenal waktu, baik waktu yang obyektif maupun subyektif. Waktu yang obyektif adalah waktu yang dapat didasari bersama dan dapat diakui oleh orang lain. Sedangkan waktu subyektif adalah waktu yang bersifat internal dan di pengaruhi oleh emosi.
Kesadaran sejarah merupakan suatu dimensi historis, dimensi itu memuat konsepsi wakytu yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh manusia yang berbudaya, karena hanya manusia yang bebudayalah yang dapat mengenal waktu, baik waktu yang obyektif maupun subyektif. Waktu yang obyektif adalah waktu yang dapat didasari bersama dan dapat diakui oleh orang lain. Sedangkan waktu subyektif adalah waktu yang bersifat internal dan di pengaruhi oleh emosi.
Kesadaran sejarah dapat dalami
perorangan yang tercermin di dalam memori. Namun, yang lebih penting adalah
kesadaran sejarah bersifat kolektif (kelompok), yaitu suatu bentuk pengalaman
bersama suatu masyarakat sebagai ungkapan reaksi mereka kepada situasi, baik
suatu kebudayaan, politik maupun ekonomi pada masa satu ke masa lain. Misalnya
pertumbuhan bangsa indonesia produk dari pengalaman masyarakat indonesia pada
masa lampau yang kemudian menciptakan situasi kebersamaan dalam meraih tujuan bangsa,
yaitu Indonesia merdeka.
Peristiwa – peristiwa atau
kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa lampau
merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga bagi bangsa
tersebut. Bahkan tokoh – tokoh masyarakat menganjurkan kepada kita untuk
belajar dari masa lampau, agar dapat menyongsong keberhasilan di masa kemudian
hari. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam salah satu
pidatonya berpesan pada seluruh rakyat Indonesia agar “Jangan sekali –
sekali melupakan sejarah”, dan selanjutnya lebih dikenal dengan
sebutan “Jas Merah”.
Dengan demikian, sejarah
memiliki arti yang sangat pentiing dalam kehidupan sebuah bangsa, karena
peristiwa sejarah yang telah terjadi pada masa lampau dari sebuah bangsa itu
akan menjadi sebuah pedoman atau pegangan hidup dari bangsa tersebut di masa
sekarang dan dimasa depan.
Contoh masalah biologi pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan, antara lain :
Pada tingkat molekul, seperti mutasi gen yang menimbulkan adanya gen mutan (gen albino, gen buta warna, gen hemofilia, gen botak, gen imbisil, gen sickle cell anemia, gen kecenderungan TBC, gen non taster, gen polidaktili), cara kerja enzim, sintesa protein.
Pada tingkat sel, seperti Plasmolisis, transportasi zat lintas membran, endositosis, penggadaan sel, perkembang biakan virus/bakteri.
Pada tingkat jaringan, seperti leukemia, HIV/AIDS, CVPD tanaman jeruk.
Pada tingkat organ, seperti kanker kulit, kanker/tumor payu dara, kanker paru-paru, kista pada rahim, patah tulang, gagal ginjal, jantung koroner, katarak, mozaik.
Pada tingkat populasi, seperti : penyebaran flu burung pada masyarakat manusia/unggas, penyebaran HIV/AIDS.
Pada tingkat komunitas, seperti rusaknya tanaman padi oleh tikus/hama wereng, rusaknya tanaman kelapa oleh hama, demam berarah, leptospirosis, penyebaran flu burung ke manusia
Pada tingkat ekosistem, seperti hampir punahnya badak bercula satu. Kebakaran hutan, masuknya harimau kepemukiman, pencemaran lingkungan.
Pada tingkat biosfer, seperti: dampak kebocoran ozon terhadap biosfer, efek rumah kaca terhadap biosfer.
Pada tingkat molekul, seperti mutasi gen yang menimbulkan adanya gen mutan (gen albino, gen buta warna, gen hemofilia, gen botak, gen imbisil, gen sickle cell anemia, gen kecenderungan TBC, gen non taster, gen polidaktili), cara kerja enzim, sintesa protein.
Pada tingkat sel, seperti Plasmolisis, transportasi zat lintas membran, endositosis, penggadaan sel, perkembang biakan virus/bakteri.
Pada tingkat jaringan, seperti leukemia, HIV/AIDS, CVPD tanaman jeruk.
Pada tingkat organ, seperti kanker kulit, kanker/tumor payu dara, kanker paru-paru, kista pada rahim, patah tulang, gagal ginjal, jantung koroner, katarak, mozaik.
Pada tingkat populasi, seperti : penyebaran flu burung pada masyarakat manusia/unggas, penyebaran HIV/AIDS.
Pada tingkat komunitas, seperti rusaknya tanaman padi oleh tikus/hama wereng, rusaknya tanaman kelapa oleh hama, demam berarah, leptospirosis, penyebaran flu burung ke manusia
Pada tingkat ekosistem, seperti hampir punahnya badak bercula satu. Kebakaran hutan, masuknya harimau kepemukiman, pencemaran lingkungan.
Pada tingkat biosfer, seperti: dampak kebocoran ozon terhadap biosfer, efek rumah kaca terhadap biosfer.
1.
Anatomi : Ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
9. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
10. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
11. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga
15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim
16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama
17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh
21. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
24. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
27. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia/ular
28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan
30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim
32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
33. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
34. Mikologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska
37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur
39. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
40. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ
42. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung
45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi manusia
47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil
48. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
49. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
52. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
53. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
54. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
55. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic
56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel
58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus
2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
9. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
10. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
11. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga
15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim
16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama
17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh
21. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
24. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
27. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia/ular
28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan
30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim
32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
33. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
34. Mikologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska
37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur
39. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
40. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ
42. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung
45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi manusia
47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil
48. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
49. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
52. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
53. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
54. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
55. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic
56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel
58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus
Nama cabang
|
Keterangan
|
Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur
tubuh dalam makhluk hidup
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan
kelainan reproduksi pria
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
|
|
ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada
tingkat molekul
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan
proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi,
rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
|
|
ilmu yang mempelajari tentang lumut
|
|
ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan
berkayu lainnya, seperti liana
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang serangga
|
|
ilmu yang mempelajari tentang enzim
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur
tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang hormon
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan
terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan
|
|
ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan
makhluk hidup
|
|
ilmu yang mempelajari reptilia/ular
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun)
tubuh
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang ikan
|
|
ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh
darah
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang iklim
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
|
|
ilmu yang mempelajari tentang mammalia
|
|
ilmu yang mempelajari tentang jamur
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang moluska
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri
luarorganisme
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang jamur
|
|
Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
|
|
ilmu yang mempelajari tentang nematoda
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang organ
|
|
ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara
pencegahannya
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk
hidup dari zigot menjadi dewasa
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang burung
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
makhlukhidup
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan
pengaruh-nya bagi manusia
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang fosil
|
|
ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
|
|
ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
|
|
ilmu yang mempelajari tentang primata
|
|
ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
|
|
ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia
menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik
maupun gelombang mekanik
|
|
ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang sel
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk
hidup
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam
kandungan
|
|
Ilmu yang mempelajari tentang virus
|
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut
juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari
hypopigmentary congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen
melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata).
Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri seorang albino adalah
mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat dan
memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua).
Albino adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak
dapat ditransmisi melalui kontak, tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan
tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino adalah
hasil dari kelainan biologi dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orang
tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu
saja. Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan albino, tetapi semuanya
menuju pada perubahan dari produksi melanin dalam tubuh.
Albino dikategorikan dengan tirosinase
-positif atau -negatif. Dalam kasus dari albino tirosinase positif, enzim
tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk memproduksi
melanin karena alasan tertentu yang secara tidak langsung melibatkan enzim
tirosinase. Dalam kasus tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak diproduksi
atau versi nonfungsional diproduksi.
Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular albino (terkait
dengan kromosom X), sehingga pria lebih sering terkena ocular albino. Karena
penderita albino tidak mempunyai pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit
dari radiasi ultraviolet yang datang dari matahari), mereka menderita karena
sengatan sinar matahari, yang bukan merupakan masalah bagi orang biasa.
Tipe
Tipe Albino
Ada dua kategori utama dari albino pada
manusia :
1. Oculocutaneous albinism (berarti
albino pada mata dan kulit), kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan rambut.
Oculocutaneous
Albinism
2. Ocular albinism, hanya kehilangan
pigmen pada mata. Orang-orang dengan oculocutaneous albinism bisa tidak
mempunyai pigmen dimana saja sampai ke tingkat hampir normal. Orang-orang
dengan ocular albinism mempunyai warna rambut dan kulit yang normal, dan banyak
dari mereka mempunyai penampilan mata yang normal.
Ocular
Albinism
Tipe
lain
Recessive
Total Albinism
Albinism
black lock cell migration disorder syndrome (ABCD)
Albinism
deafness syndrome (ADFN)
Hanya tes genetik satu-satunya cara
untuk mengetahui seorang albino menderita kategori yang mana, walaupun beberapa
dapat diketahui dari penampilannya.
Gejala
gejala Albino
Dengan test genetik, dapat diketahui
apa seseorang itu albino berikut variasinya, tetapi tidak ada keuntungan medis
kecuali pada kasus non-OCA disorders yang dapat menyebabkan albino disertai
dengan masalah medis lain yang dapat diobati.
Umumnya kelainan mata pada penderita
albino adalah sebagai berikut :
• Nystagmus, pergerakan bola mata yang
irregular dan rapid dalam pola melingkar
• Strabismus (“crossed eyes” or “lazy
eye”).
• Kesalahan dalam refraksi seperti miopi,
hipertropi, dan astigmatisma.
• Fotofobia, hipersensitivitas terhadap
cahaya
• Hipoplasi foveal – kurang berkembangnya
fovea (bagian tengah dari retina)
• Hipoplasi nervus optikus – kurang
berkembangnya nervus optikus.
• Abnormal decussation (crossing) dari
fiber nervus optikus pada chiasma optikus.
• Ambliopia, penurunan akuisitas dari
satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak, sering karena kondisi
lain seperti strabismus.
Hilangnya pigmen juga membuat kulit
menjadi terlalu sensitif pada cahaya matahari, sehingga mudah terbakar,
sehingga penderita albino sebaiknya menghindari cahaya matahari atau melindungi
kulit mereka.
Cara
mengobati albino
Albino adalah suatu kondisi yang tidak
dapat diobati atau disembuhkan, tetapi ada beberapa hal kecil yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup. Yang terpenting adalah memperbaiki
daya lihat, melindungi mata dari sinar terang, dan menghindari kerusakan kulit
dari cahaya matahari. Kesuksesan dalam terapi tergantung pada tipe albino dan
seberapa parahnya gejala. Biasanya, orang dengan ocular albinism lebih
mempunyai pigmen kulit normal, sehingga mereka tidak memerlukan perlakuan
khusus pada kulit.
Pembedahan
Biasanya, pengobatan untuk kondisi mata
terdiri dari rehabilitasi visual. Pembedahan mungkin untuk otot mata untuk
menurunkan nystagmus, strabismus, dan kesalahan refraksi seperti astigmatisma.
Pembedahan strabismus mungkin mengubahan penampilan dari mata. Pembedahan untuk
nistagmus mungkin dapat mengurangi perputaran bola mata yang berlebihan.
Efektifitas dari semua prosedur ini
bervariasi, tergantung dari keadaan masing-masing individu. Namun harus
diketahui, pembedahan tidak akan mengembalikan fovea ke kondisi normal dan
tidak memperbaiki daya lihat binocular. Dalam kasus esotropia (bentuk “crossed
eyes” dari strabismus), pembedahan mungkin membantu daya lihat dengan memperbesar
lapang pandang (area yang tertangkap oleh mata ketika mata melihat hanya pada
satu titik).
Bantuan
Daya Lihat
Kacamata dan ‘bantuan daya lihat’ lain
dapat membantu orang albino, walaupun daya lihat mereka tidak dapat dikoreksi
secara lengkap. Beberapa penderita albino cocok menggunakan bifocals (dengan
lensa yang kuat untuk membaca), sementara yang lain lebih cocok menggunakan
kacamata baca.
Penderita pun dapat memakai lensa
kontak berwarna untuk menghalangi tranmisi cahaya melalui iris. Beberapa menggunakan
bioptik, kacamata yang mempunyai teleskop kecil di atas atau belakang lensa
biasa, sehingga mereka lebih dapat melihat sekeliling dibandingkan menggunakan
lensa biasa atau teleskop.
Walaupun masih menjadi kontroversi,
banyak ophthalmologist menyarankan penggunaan kacamata dari masa kecil sehingga
mata dapat berkembang optimal.
Perlindungan
terhadap Sinar Matahari
Penderita albino diharuskan menggunakan
sunscreen ketika terkena cahaya matahari untuk melindungi kulit prematur atau
kanker kulit. Baju penahan sinar matahari dan pakaian renang juga merupakan
alternatif lain untuk melindungi kulit dari cahaya matahari yang berlebihan.
Penggunaan kacamata dan topi dapat
membantu pula. Barang lain yang dapat membantu orang-orang dengan albino adalah
menghindari perubahan tiba-tiba dari situasi cahaya dan menambahkan kaca
penahan sinar matahari. Cahaya lebih baik tidak langsung mengenai posisi biasa
dari penderita albino (seperti tempat duduk mereka pada meja makan). Jika
mungkin, penderita albino lebih memilih untuk terkena cahaya di bagian punggung
daripada di bagian muka.
MITOS-MITOS
SALAH TENTANG ALBINO
1. Orang albino itu steril, padahal
tidak demikian. Fungsi reproduksi mereka tidak mengalami gangguan apapun.
2. Orang albino mempunyai umur pendek.
Ini tidak benar secara umum, tetapi lebih disebabkan karena orang albino
mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk menderita kanker kulit jika tidak
memakai pelindung dari sinar matahari.
- Hubungan seksual dengan orang albino dapat membuat pasangannya terkena penyakit. Jelas tidak benar!!!
4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar